- me and my inspiration, never ending story -

Jumat, November 26, 2010

,

Sukses di Rumah, Sukses di Kantor


Setiap wanita bekerja pasti ingin rumah tangga dan kariernya berjalan seiring dan sukses. Namun tak jarang, karena beban pekerjaan yang seperti tiada habisnya, rumah tangga terbengkalai dan munculah konflik yang tak jarang dapat mengancam keutuhan bahtera perkawinan.

Ada banyak faktor yang mendorong seorang wanita untuk bekerja. Faktor ekonomi adalah yang paling mendominasi. Karena satu sumber penghasilan dirasa kurang mencukupi, wanita memutuskan untuk menutupi kekurangan itu dengan bekerja. Ini tentu saja harus diacungi jempol, namun jika akhirnya tujuan yang baik tersebut berbuah bencana, tentu saja menjadi tidak baik.

Lalu bagaimana agar wanita dapat sukses dalam berkarier dan dalam membina rumah tangga? Berikut tipsnya :

1. Berbagi peran
Salah satu peran wanita adalah pendamping suami dan pengurus rumah tangga, sedangkan pria sebagai kepala rumah tangga yang bertugas sebagai nahkoda keluarga. Ketika wanita bekerja memiliki karier dan jabatan yang tinggi tetap saja mereka harus tetap menghargai suaminya sebagai pemimpin dalam keluarga walaupun tidak jarang jabatan ataupun kariernya mungkin lebih rendah dari istrinya di perusahaan. Ketika wanita mulai mengabaikan perannya, biasanya bencana pun mulai muncul.

2. Manajemen waktu dengan baik
Tak dapat dipungkiri wanita karier relatif lebih repot membagi waktu dibanding pria. Sebab, di saat akan berangkat bekerja, wanita harus terlebih dahulu mengurusi anak-anak yang akan berangkat ke sekolah, dan suami yang juga akan bekerja. Saat di kantor pun kadangkala wanita harus tetap menjalin kontak dengan anak-anak agar mereka tetap dapat dikontrol, meskipun anak-anak diasuh oleh babysitter. Karenanya, jalani manajemen waktu dengan baik. Pastikan bahwa pekerjaan Anda di kantor tidak mengurangi tanggung jawab di rumah. Begitupula sebaliknya.

3. Hindari kegiatan tidak penting
Lingkungan kerja bisa saja memberikan pengaruh yang kurang baik, karena di lingkungan itu biasanya ada saja figur yang dapat memberikan pengaruh negatif dengan gaya hidupnya yang cenderung hanya membuang-buang waktu, seperti clubbing, hang out hanya untuk sekadar cuci mata dan bergunjing, dan lain-lain. Jika keluarga di rumah membutuhkan Anda, sebaiknya Anda pulang dan berkumpul dengan mereka daripada menghabiskan waktu untuk hal-hal yang tidak perlu.

4. Sediakan waktu khusus
Kedekatan, keakraban, dan keintiman dapat terjaga jika selalu ada kebersamaan. Karenanya jika di antara kesibukan di kantor terdapat waktu luang, manfaatkan untuk keluarga. Lebih baik lagi jika pada hari Minggu atau hari libur, Anda tanggalkan semua kesibukan yang berkaitan dengan pekerjaan di kantor, dan fokus untuk keluarga. Jika pada hari libur pun Anda sibuk bekerja, suami dan anak-anak akan kecewa. Ini juga pangkal retaknya rumah tangga.

Selamat mencoba, karena hasil akhir yang berkwalitas dimulai dengan implementasi yang berkwalitas

0 komentar:

Visitor