- me and my inspiration, never ending story -

Rabu, Agustus 12, 2009


APA ITU OVEN MICROWAVE ?

Oven ini adalah oven yang menggunakan gelombang mikro sebagai alat pemasak. Gelombang mikro adalah gelombang radio frekuensi tinggi yang dihasilkan dari tabung elektronik yang disebut magnetron. Dari magnetron ini gelombang mikro akan memasuki area pemasakan melalui celah terbuka pada bagian atas oven. Di bagian atas pula umumnya terdapat baling-baling yang gunanya menyebarkan gelombang mikro secara merata hingga terjadi keseragaman pemanasan.
Gelombang mikro punya tiga karakteristik yang sebaiknya kita pahami. Pertama, gelombang ini akan dipantulkan oleh metal/logam dan tak dapat melalui wadah yang terbuat dari logam untuk memanaskan makanan. Kedua, gelombang ini dapat menembus bahan nonlogam tanpa memanaskan wadah nonlogam tersebut. Ketiga, gelombang ini diserap oleh air.

Lantas bagaimana panas bisa terjadi? Prinsipnya seperti panas yang ditimbulkan bila kita menggosok kedua belah telapak tangan kita dengan cepat. Ingatlah, gelombang mikro dapat diserap oleh air. Pada saat energi mikro terserap oleh molekuk air, maka molekul-molekul tersebut akan tervibrasi dengan cepat hingga bertumbukan satu sama lain. Nah, friksi yang terjadi akan menimbulkan panas. Itu sebabnya perlu ada media air dalam pangan untuk memproduksi air.


CARA KERJA

Hampir tak pernah kita mimpikan, ada sebuah alat memasak secanggih microwave. Bayangkan, kita dapat melelehkan daging beku atau memanaskan makanan pada piring kertas atau serbet. Nah, kalau Anda sudah memiliki alat "ajaib" ini, simak dulu tip berikut sebelum menggunakannya:

1. Perhitungkan waktu pematangan lanjut

Makanan/minuman yang kita masak dalam microwave akan tetap mengalami pemanasan sesaat setelah dikeluarkan dari oven. Hingga
perlu diperhitungkan waktu pemasakannya agar makanan tidak terlalu matang. Terutama pada daging, telur, roti, dan custard.

2. Atur Ulang

Bagian luar makanan akan lebih cepat matang. Karena itu atur bagian yang paling tebal agar terletak di bagian terluar piring/wadah. Bila semua bahan makanan bentuknya rata, tempatkan melingkar di atas wadah. Biarkan bagian tengah kosong. Akan sangat menolong bila dilakukan penempatan ulang saat pertengahan pemasakan.
3. Aduk-Aduk
Bila mungkin, lakukan pengadukan 1 sampai 4 kali selama proses memasak. Makin sering diaduk, makanan makin rata masaknya.

4. Dibalik-balik

Kalau mungkin, balik-balik makanan satu per satu selama proses memasak. Terutama pada bahan-bahan lembaran daging, produk telur dan ayam, kentang, atau produk yang berukuran cukup besar.

5. Wadah harus Diputar

Bila bahan makanan yang kita masak tidak mungkin diputar atau dibalik, lakukan pemutaran wadah 1/4 atau 1/2 lingkaran satu sampai 2 kali selama proses memasak. Apalagi bila menggunakan posisi high.

6. Tutup

Covering sangat perlu antara lain untuk mencegah percikan bahan pangan yang dimasak agar oven tetap bersih. Penutup dari kertas towel juga akan menyerap kelebihan air. Sementara kertas waxed (berlilin) akan menahan panas dan menjaga panas uap air di dekat bahan pangan tanpa mengikat uap air tersebut. Misalnya, cake dan roti sebaiknya dibungkus dengan kertas lilin. Gunakan kemasan plastik atau tutup gelas untuk menjaga uap air dan panas pada waktu memasak sayur.

7. Lindungi Bagian Tertentu

Saat kita memasak atau melelehkan potongan daging besar, lindungi bagian daging yang tipis atau berlemak. Keduanya mudah terbakar. Gunakan secuil aluminium foil untuk melindungi bahan makanan tersebut.

8. Lubangi Dulu

Uap air akan terbentuk pada bahan makanan yang terbungkus kulit atau membarn. Karena itu lubangi dulu bahan makanan ini sebelum dipanaskan dalam oven microwave supaya bagian dalamnya tidak tersembur ke luar dan menyebabkan kebakaran atau setidaknya mengotori oven. Jenis bahan yang perlu dilubangi antara lain kuning telur, sayur utuh, dan hati.

9. Perhatikan Ukuran dan Kedalaman Peralatan

Bahan makanan yang mengandung susu cair, sereal, saus, dan selai akan mengembang lebih besar jika dimasak dalam microwave dibanding dengan cara memasak biasa. Wadah yang tepat, membuat isinya tidak meluap ke luar. Hingga kita tak perlu repot-repot membersihkan oven.

10. Hindari Tutup Rapat

Makanan yang telah masak dapat dengan mudah dipanasi dalam microwave tanpa banyak kehilangan air dan flavor. Bermacam cake, sayuran,dan daging setengah matang terlah dapat dipanasi dengan oven ini. Tetapi ingat, jangan panaskan sesuatu dalam keadaan tertutup rapat. Uap air yang terbentuk selama pemanasan mungkin akan menyebabkan letusan. Usahakan selalu membuka tutup jar atau botol dan beri lubang pembungkus/cover atau kantong pelastik.


YANG TAK DAPAT DIPEROLEH

Ada satu hal yang tidak bisa kita dapatkan dalam proses memasak dengan microwave yakni efek browning (pencokelatan) pada bahan makanan yang kita olah seperti halnya pada pemasakan konvensional atau dengan oven pemanggang. Padahal warna cokelat akan memberi efek menarik pada makanan. Juga tekstur dan flavor yang khas.
Beberapa oven dilengkapi dengan browning element untuk memberi efek yang diinginkan. Tetapi ingatlah, jangan menggunakan kertas untuk penutup atau wadah dari pelastik bila menggunakan oven yang dilengkapi browner ini. Gunakan pelindung tangan ketika memegang piring/wadah yang telah digunakan pada oven microwave bila browner digunakan.


WADAH YANG BOLEH DIGUNAKAN

Sebetulnya tidak dibutuhkan wadah khusus untuk microwave. Wadah kertas, pelastik, gelas, dan kayu ideal saja dimasukkan dalam oven gelombang mikro ini. Tetapi jangan gunakan wadah dari logam. Ingat saja sifat gelombang mikro yang tidak dapat menembus logam. Hati-hati, beberapa merek microwave akan rusak bila menggunakan peralatan logam

HIGH

Cairan
Puding
Saus
Sup

Daging2an
Ikan
Sereal

Sayuran


MEDIUM

Pie Crust
Cake
Makanan Siap Santap (Beku)
Steak Daging Has (ukuran kecil)

Ayam


Low

Roti
Telur
Keju
Steak Daging Has (Ukuran besar)
Pelelehan Mentega

Pelelehan coklat
Bahan Pangan Mentah Beku


MODIFIKASI RESEP

Apa saja yang bisa dimasak dalam oven microwave? Hampir semua masakan, kue, dan minuman dapat dimasak dalam oven ini. Bahkan masakan yang selama ini kita buat dengan cara biasa. Tentu ada cara tertentu yang harus Anda lakukan, antara lain:

o Samakan dengan Resep Microwave

Dengan sedikit modifikasi, resep Anda yang selama ini dimasak dengan cara biasa, dapat dimasak dalam microwave. Caranya, buka buku-buku masak yang pengolahannya dengan microwave. Cari resep yang mirip dengan resep Anda. Kesamaan harus terjadi pada bahan utama. Misalnya, sama-sama menggunakan daging giling. Nah, terapkan instruksi dan prosedur memasak di buku resep pada resep Anda. Hati-hati bila dalam resep Anda banyak menggunakan rempah-rempah. Kurangi jumlahnya karena dengan microwave waktu pemasakan lebih singkat hingga lebih banyak flavor yang tertinggal.


o Bila Resep Tidak Sama

Kalau Anda tidak menemukan resep yang mirip dengan resep milik Anda, jangan putus asa. Kita dapat mencari resep yang secara umum berkategori sama. Misalnya, daging, sayur, cake, pie, atau biskuit. Perhatikan saja waktu yang dibutuhkan pada bahan tertentu berikut prosedur memasaknya.
Nah, dari situ Anda bisa menemukan prosedur yang kira-kira paling cocok dengan resep kita. Lakukan uji coba terhadap prosedur tadi. Jangan lupa memantau hasilnya terutama dari cita rasa, kematangan, kandungan air, dan penampakan keseluruhan. Buat sedikit perubahan pada prosedur atau bahan bila perlu.


Jadi, hal yang utama yang seharusnya dilakukan adalah:

1. Pelajari hal-hal umum yang perlu diperhatikan dalam mengkonversi resep.
2. Temukan resep microwave yang mempunyai bahan dasar sama atau resep dari ketegori serupa.
3. Perhatikan bagaimana bahan tersebut disiapkan dan berapa lama pemasakannya.
4. Tulis prosedur yang perlu diikuti.
5. Buat resep uji coba.

Selain hal di atas, dalam memodifikasi resep, Anda juga harus mengikuti langkah berikut:

1. Bila resep asli didesain untuk pemasakan tradisional, maka

o Kurangi jumlah cairan jadi 3/4 jumlah semua
o Kurangi waktu pemasakan jadi 1/4 waktu semula

2. Bila resep asli didesain untuk pemasakan dengan oven pemanggang

o Umumnya waktu yang dibutuhkan sedikit lebih pendek. Bila bahan pangan tak cukup matang, tambahkan 15 sampai 30 detik lagi lalu cek. Nasi atau produk pangan lain yang membutuhkan sejumlah besar air untuk memasaknya membutuhkan waktu yang sama dengan resep asli.
o Kurangi jumlah cairan yang digunankan karena saus tidak akan menjadi kering selama pemasakan dengan microwave. Bila lebih banyak diperlukan, dapat ditambahkan beberapa detik sebelum pemasakan selesai

3. Penambahan Garam

o Mengingat sifat garam yang dapat menarik air, maka bila jumlah cairan hanya sedikit, tambahkan garam setelah pemasakan. Tetapi resep yang mempunyai saus perlu dimasak dalam waktu lama untuk mendapatkan cita rasa yang diinginkan. Makanya, tambahkan garam sebelum pemasakan.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU MEMASAK

o Temperatur Awal
Bahan pangan yang didinginkan atau baru saja dilelehkan membuat waktu memasak lebih lama dibandingkan dengan bahan pangan yang disimpan dalam suhu kamar.
o Kepadatan/Kekompakan Bahan
Gelombang mikro tidak menembus bahan padat secepat menembus cairan atau makanan lunak yang mempunyai tekstur kurang kompak. Sebagai contoh, kentang memerlukan 4 menit pada posisi high. Sementara apel dengan ukuran sama hanya memerlukan 1 1/2 sampai 1 3/4 menit.
o Ukuran dan Bentuk Bahan Pangan
Bahan pangan dalam bentuk utuh membutuhkan waktu lebih lama daripada makanan dalam jumlah yang sama, tetapi telah mengalami pemotongan atau penghancuran. Misal, daging cincang butuh waktu lebih sedikit dibanding daging yang dipotong dadu atau diiris.
o Jumlah Bahan Pangan
Makin banyak jumlah bahan pangan yang dimasak, makin banyak waktu yang dibutuhkan. Sebagai suatu aturan, bila kita menambahkan 2 x jumlah, maka tambahkan waktu pemanasan sekitar 40 persen.
o Bentuk dan Ukuran Wadah
Jika bentuk wadah cekung, maka ditubuhkan waktu yang lebih lama untuk mematangkan bagian tengah dari bagian ujung-ujungnya. Ujungnya mungkin akan kelewat matang. Akan tetapi bila wadah terlalu rendah atau ceper, maka bahan pangan akan lebih cepat matang, tetapi sekali lagi ujung-ujungnya akan kelewat matang.
o Kandungan Cairan
Satu cangkir cairan memerlukan waktu lebih sedikit untuk mencapai titik didih dibanding dengan 2 cangkir cairan.
o Lemak dan Gula
Lemak dan gula menarik gelombang mikro dan panas sangat cepat. Misal, keju yang ditaburkan pada permukaan kue atau cake akan lebih cepat terpanaskan dibanding bagian makanan yang lain. Maka taburkan keju sesaat sebelum pemasakan selesai.
o Daya Listrik
Daya listrik bervariasi dari satu kota ke kota lain, juga dari rumah ke rumah. Pada jam tertentu pemakaian listrik suatu daerah mungkin merupakan jam paling sibuk. Pada saat itu mungkin oven microwave kita tidak mencapai watt yang dibutuhkan. Hingga dibutuhkan waktu lebih lama dibandingkan saat daya listrik penuh dapat diperoleh.
Nah, tampaknya oven microwave mrupakan suatu alternatif baru dalam menjawab tantangan modern yang mengharuskan segala sesuatu berlangsung cepat, mudah, dan akurat. Banyak resep unik yang bisa dibuat dengan oven ini. Dan akan lebih banyak lagi resep unik lain yang bisa muncul, hasil modifikasi resep asli Anda. Nah, manfaatkan potensi oven microwave Anda juga kreativitas Anda.

sdp@Kiriman: Dr. Ir. C. Hanny Wijaya, Staf Pengajar Jur. Tek. Pangan dan Gizi IPB


Tips Memasak Menggunakan Microwave

Kalo mau mencoba memasak ngikutin resep masakan di majalah ato resep dari sumber yang lainnya. Kalo di resep tersebut diperintahken dimasak selama 20 menit, ketika kita akan menggunakan microwave saat memasak, ya dikurangi waktunya jadi 15 menit, coz mengolah masakan menggunakan microwave tuh akan lebih cepat mateng. Jadi dikurangi aja waktunya.
Potonglah bahan makanan seukuran dan sebentuk, biar hasilnya akan matang merata.
Untuk masakan berkuah, kurangi airnya sepertiga dari ukuran normal, karena penguapan di dalam microwave tidak sebanyak seperti memasak menggunakan kompor. Pilih tempat meletakkan makanan yang berukuran lebih besar dari yang disarankan bila memakai open biasa. Ikuti saran memasak makanan sesuai petunjuk di microwave. Tergantung jenis bahan makanan yang akan dimasak. Untuk Menambahkan keju atau topping lainnya sebaiknya dilakukan setelah makanan matang, agar tidak keras atau malah lembek.
Bila perlu, dimasak lagi selama 1 menit pada suhu panas sedang agar topping menyatu dengan makanan. Jangan lumuri daging dengan tepung bila hendak memasaknya dengan air karena tepungnya akan menjadi lembek.

Sumber : Majalah chic Februari 2007.

0 komentar:

Visitor