- me and my inspiration, never ending story -

Kamis, Agustus 13, 2009

,

I N F L A S I


Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa inflasi pada bulan Juni
adalah sebesar 2,46 persen. Sementara nilai inflasi year on year
adalah 11,03 persen.

1. Mengenal istilah inflasi.

Secara sederhana, inflasi berarti Anda harus membayar lebih mahal
untuk barang yang hendak Anda beli. Misalkan inflasi bahan bakar
premium adalah 33,33 persen, maka harga yang harus Anda bayar untuk
setiap liter premium meningkat, dari harga lama Rp. 4.500,- menjadi
Rp. 6.000,-.

Dalam ilmu ekonomi, inflasi memang selalu terjadi. Kenaikan harga
barang lebih baik daripada penurunan harga barang, karena akan
memicu produsen untuk menghasilkan lebih banyak barang. Yang harus
dikendalikan adalah berapa besar nilai inflasinya, agar jangan sampai
mengganggu daya beli masyarakat.

======================================================================

2. Bersiaplah menghadapi inflasi.

Inflasi berpengaruh terhadap semua barang yang Anda butuhkan: makanan,
pakaian, perumahan, air, listrik, gas, kesehatan, pendidikan,
rekreasi, transportasi dan lain-lain. Oleh karena itu Anda harus
mempersiapkan diri Anda terhadap inflasi.

Bagaimana caranya? Misalkan Anda hendak menyiapkan dana pendidikan
untuk anak Anda yang hendak duduk di bangku kuliah dalam waktu 3 tahun
mendatang. Misalkan biaya masuk kuliah pada tahun ini adalah
Rp. 30.000.000,-, maka Anda dapat memperkirakan bahwa dalam waktu
3 tahun mendatang biaya masuk kuliah akan meningkat menjadi
Rp. 39.930.000,- (asumsi inflasi 10% per tahun).

Dengan perkiraan biaya masuk kuliah di masa mendatang, maka jumlah
uang yang harus Anda siapkan adalah Rp. 39.930.000,-. Bila Anda
tidak memperkirakan inflasi dan hanya menyiapkan Rp. 30.000.000,-,
maka Anda akan kekurangan 10 juta pada saat hendak membayar biaya
masuk kuliah anak Anda.

======================================================================

3. Nilai tabungan Anda digerogoti oleh inflasi.

Anda juga perlu mengingat bahwa setiap sen yang Anda simpan, daya
belinya selalu digerogoti oleh inflasi. Misalkan saja Anda menyimpan
Rp. 1.000.000,- sekarang. Kita ambil contoh harga nasi goreng sekarang
adalah Rp. 10.000,-. Artinya dengan seluruh tabungan Anda, pada saat
ini Anda dapat membeli nasi goreng sebanyak 100 piring.

Dalam waktu 3 tahun mendatang harga nasi goreng sudah naik menjadi
Rp. 13.000,- karena inflasi. Asumsi tabungan Anda tidak dipotong oleh
biaya administrasi dan tidak mendapatkan bunga, maka dengan total
nilai tabungan Rp. 1.000.000,- Anda hanya dapat membeli nasi goreng
sebanyak 77 piring. Terjadi penurunan daya beli tabungan Anda sebanyak
23 piring nasi goreng. Hal ini adalah akibat dari inflasi.

Oleh karena itu, bila Anda ingin menabung untuk jangka waktu panjang
maka lebih baik Anda membeli produk investasi yang hasilnya lebih
tinggi dari inflasi. Misalnya adalah reksadana saham.

Apabila Anda ingin mendapatkan nilai inflasi yang paling up-to-date, Anda dapat mengaksesnya
di DetikFinance.Com pada setiap awal bulan. Biasanya BPS (Badan Pusat Statistik) akan
mengumumkan nilai inflasi bulan sebelumnya pada tanggal 1.

Diambil dari : David Ciang, MM - http://keuanganpribadi.com

0 komentar:

Visitor